Pages

Subscribe:

Mengenai Saya

Foto saya
siapa? listianto legowo manusia biasa yang berharap di culik sama alien pluto

Pengikut

Selasa, 15 Januari 2013

Democrazy!


"Ini orang pada ngapain sih demo, bikin macet aja!"


Kalimat itu pasti akan terlontar dari setiap orang yang aktivitasnya terganggu karena "demo" atau yang biasa gue sebut dengan "unjuk rasa". Memang di negeri yang baru berumur 13 tahun ini, unjuk rasa hal yang rutin ada di hampir setiap hari. Iyaa gue menyebut usia negeri ini baru 15 tahun.

Secara teknis Indonesia udah merdeka dari tahun 45. Tapi karena sistem monarki yang diterapkan pemerintah pada masa orde baru, membuat negeri ini masih seperti kayak dijajah. Bedanya jaman kolonial dulu yang jajah bangsa asing, sekarang dijajah bangsa sendiri.

Balik ke tema! Kalo ditanya pendapat gue mengenai soal aksi unjuk rasa itu gue merasa fair aja. Konsep demokrasi yang dianut negara kan rakyat boleh menyatakan pendapat. Jadi yaa nggak salah kalo mereka berunjuk rasa.

Gue pun selama kuliah adalah mahasiswa yang doyan ikutan demo ini. Bukan apa-apa, sebab menurut gue untuk menyatakan sikap yaa dengan berunjuk rasa ini. Soalnya bersuara di forum aja masih belum bisa diterima pendapat gue itu.

Kebanyakan orang-orang yang berdemo ini adalah mereka yang merasa di marjinalkan. Mendapatkan perlakuan nggak adil atau mereka yang merasa dirugikan. Atas nama solidaritas menjadi dasar mereka berunjuk untuk bersuara. Sebenernya cara ini udah nggak lagi se effektif pas jaman gue sd sih. Pasalnya saat mereka sedang menyatakan sikap/bersuara tentang apa yang terjadi, akan ada pihak lain juga yang bakal disusahin. Misalnya macet yang diciptakan saat demo itu.

Nah biasanya orang-orang yang apatis itu bakal mengumpat sebagai wujud kekecewaan atas masalah baru  yang justru ditimbulkan oleh penngunjuk rasa tersebut.

Orang-orang yang apatis itu kemudian menyatakan statement seperti yang gue kemukakan di awal tadi, merupakan tipikal orang dengan jiwa egois yang tinggi. Lho toh mereka nggak peduli kan sama apa yang terjadi. Yang mereka tau adalah mereka bisa bekerja selayaknya orang kerja tanpa hambatan, mereka bisa tetep makan, dan bagi yang berkeluarga dapur mereka tetep bisa ngebul.

Kadang kasihan sih gue terhadap orang-orang kayak gitu. Mereka bersikap apatis karna jiwa mereka gada rasa simpatinya sm orang2 yang di marjinalkan tersebut.

Pertanyaan gue satu. Kalo tiba-tiba mereka orang yang berstatment seperti itu, mendadak di marjinalkan, apa mereka akan berteriak seperti itu juga?

Mending di pikirin dari sekarang deh ;)



Senin, 10 Desember 2012

2PM: Boyband Korea Rasa Pariaman



Setelah berpacaran dengan seonggok K-Pop addict selama lebih dari 2 bulan, akhirnya gue ikut masuk kedalam hal yang dia sukai. Termasuk nonton salah satu boy band kesukaannya sabtu 8 desember kemarin. Sebenernya proses kami bisa nonton itu cukup ajaib dimana sehari sebelumnya dia ditawari tix gratis 2PM yang lain dan tidak bukan merukapan salah satu boyband asal negeri ginseng tersebut. Penasaran dengan peform dari boyband yang sangat digandrungi remaja terutama putri saat ini, saya pun mengiyakan.

Tadinya gue sempet berfikir bahwa 2 PM ini adalah girlband. Karena yang gue tahu ada beberapa boyband dan girl band dari korea ini yang menggunakan nama dengan angka. Gue sendiri pun masih susah untuk membedakan antara 2PM, 2AM, 4 Minute dan masih banyak lagi.

Sebelum nonton, gue meminta Iga untuk nemenin kondangan salah satu teman yang kebetulan rumahnya nggak jauh dari rumahnya Iga. Dengan bermodalkan batik ungu kesayangan, berangkatlah gue menuju rumah sang pujaan kasih untuk menjemputnya. Dia pun dengan menggunakan batik yang mengandung warna ungu juga langsung menuju rumah salah satu teman gue yang sedang nikah.

Selesai dari kondangan itu, terlintas ide gila untuk berangkat nonton konser itu menggunakan pakaian yang sedang kami pakai saat itu yang nggak lain adalah batik. Pakai celana pendek saat nonton konser sudah biasa. Kenapa nggak coba berani pakai batik sebagai wujud mendukung program “I wear batik” yang sedang digencarkan pemeritah? Toh nggak ada yang salah juga kan dengan batik. Ada kebanggaan justru bisa memakai pakaian khas Indonesia untuk menyaksikan konser luar. Lagi pula batik yang kami pakai saat itu nggak norak dan modish juga kan.

Saat ide gila itu terlontarkan, tanpa berfikir panjang langsung diiyakan oleh Iga. Dan tiba-tba malah gue sendiri yang kepikirian, ‘ini serius nonton konser pake batik?’ berangkatlah kita menuju Ancol disore itu yang cuacanya tidak terlalu panas. Setelah menunggu untuk kepastian tiket, akhirnya harapan awal yang tadinya di janjikan VIP berubah total menjadi tribune. Yaa nggak jelek juga nonton di tribune.


Oke sekarang gue akan mulai bercerita tentang boyband asal korea tersebut yang personilnya terdiri dari: Chansung, Taecyeon, Nichkhun, Jun.K, Junho dan Wooyoung.



 Berhubung gue kenal lagunya Cuma sepotong doang dan nggak lebih dari 5 detik dari songpop, gue akan mengangkat sisi lain dari boyband ini.



Yg pertama chansung. Diliat sekilas, orang ini mirip temen gw yg bernama Ferdian Kusuma Putra (sorry Fer. Tapi serius doi mirip sama lau). Saat dia tampil solo menyanyikan lagunya pun kelakuannya sama banget kayak Ferdi.. dimana dengan tubuhnya yang jadi bak macam binaragawan ini, doyan banget memaiknak sex appeals dari tubuhnya tersebut. Kelakuannya semakin menjadi terlebih saat dia tampil sambil buka baju. Mirip banget dah minusnya kayak Ferdi. Tapi yang kocak dari Chansung adalah saat dia menyanyikan lagu “sayang semua”. Dengan logat khas koreanya Ferdi, eh Chansung maksudnya dengan khitmat menyanyikan lagu yang biasa kita nyanyikan saat masih duduk di bangku sekolah dasar (atau mungkin TK). Saat menyanyikan lirik “satu dua tiga sayang semuanya” kelakuannya semakin minus dengan menepuk di depan dada sembari memasang wajah bocah idiot.
ini chansung kw sekian alias temen gw yang lain














Lanjut ke personil lainnya, yaitu Jun.K. Menurut penataran Iga, nama asli dari orang ini adalah Junsu. Cuma berhubung ada penyanyi korea yang jauh lebih kece (menurut Iga kalo ini) bernama Junsu dari DBSK yang kemudia pecah menjadi JYJ dan Junsu  JYJ ini jauh lebih ngetop ketimbang Junsu yang satu ini, maka identitasnya diganti dengan nama top Jun.K.keunikan dari orang ini adalah wajahnya.Sebab dalam pengelihatan mata gue, komuk nih orang Padang banget. Darah minang mengalir deras sepertinya di Jun.K. Mungkin dia memang ada keturunan dari Pariaman. Saat melihat diam gue langsung keingetan temen gue yang bernama Alan yang asli bocah Pariaman. Serius deh (gue ngeliat) ada kemiripin diatara mereka. Terlebih saat memperhatikan dnegan detail bentuk dagunya. Mirip banget! Yaa kalo versi kerennya mirip Vino G bastian atau Herjunot ali lah ini orang. Emang bentuk wajah Cinanya jelas terlihat dibagian hidung keatas. Tp entah kenapa gue ngeliatnya dia ada darah padangnya.

Personil lain dari 2PM ini adalah Nichkhun. Nah kalo yg ini mirip banget sama temen kantor gue yg dulu. Sebut aja namanya Rere. Muka bocahnya atau yang biasa disebut baby facenya itu lho yang membuat ada kemiripan diataran mereka. Soal kelakuan ada kesamaan antar keduanya. Dibalik mukanya yg kalem bak bocah nggak punya dosa menyimpan hasrat bokep yang cukup tinggi. Hal ini diperkuat saat ada 1 scene yang memeragakan adegan doi bajunya dibukain sama dancernya yang cewek. Trus saat dia ngebuka baju ceweknya balik, tersirat museum (muka penuh mesum). Yaa sebelas dua belas lah sama kelakuannya Rere.

kalo ini yang mirip sama doski

Personil lainnya yang menjadi perhatian gue adalah Taecyeon. Dalam boyband ini Tae (kok nggak enak ya manggilnya) kebagian ngerap. Saat berbicara dengan English, terlihat fasih sekali ngomongnya. “Itu karena dia lama di US,” jelas Iga. Yang konyol dari orang ini adalah, dengan badan sebesar anak kingkong ini ternyata menyimpan kegilaan karena dia sangat menyukai kucing. Sebetulnya biasa saja saat dia suka kucing, yang nggak biasa adalah saat extra dia masuk dengan menggunakan Movie Clip bersetting Lion (salah satu rumah produksi luar) namun lambang singanya diganti dengan gambar kucing. Ya beneran gambar kucing. Gambar tangan yang dianimasikan. Hasilnya saat fail! Saat menunjukan kebolehannya bermain chip tunes gue agak sedikit berdecak kagum. Namun saat memperhatikan kostum yang dia pakai itu jaket bulu bertotol macan atau lebih mirip kucing itu mebuat lagi-lagi fail. Gue curiga, jangan-jangan dia yang jadi admin account twitter intel 3 macan 2000 lagi.

Kurang lebih itu aja personil dari 2PM yang menarik perhatian gue. Sisanya biasa aja nggak ada yang menonjol. Paling penontonnya yang ngepens banget sama mereka sampe tergila-gila sampe bawaannya nggak bisa idup kalo ngepiat mereka.

Segitu dulu catatan hari ini. sampai bertemu di catatan berikutnya.
See yaa!

Sabtu, 01 Desember 2012

Desemberawk!



Hello rawk! Nggak kerasa udah desember lagi aja. Padahal baru tahun lalu deh gue ngerasa desember (yaiyalah. Emang ada brapa desember dalam satu tahun).

Setelah membuat sebuah keputusan besar dengan menyatakan untuk resign dari kantor, akhirnya berkurang satu aktivitas yang menyita banyak waktu gue. Sisi lain berkurang lah pendapatan gue. Dengan kata lain: nodong bokap lagi!

Yaaa mau gimana lagi. Malu, itu pasti! Yaa gue harus bisa lah untuk nyari objekan sendiri sebelum gue mendapatkan kerjaan tetap.

Nilai positifnya adalah gue jadi punya waktu luang lebih banyak. Gue bisa fokus ngerjain skripsi sama waktu khusus buat pacar tercinta.

Sembari menghabiskan masa kuliah gue yang (insyaallah pasti) tinggal beberapa bulan lagi, gue coba ikutan untuk mengabdikan diri ke kampus dengan jadi panitia acara kampus. Yoi ini bulannya baksos kampus!

Agak lucu sih emang, gue yang di jaket almamater penuh dengan emblem steering committee, tiba-tiba harus banting stir jadi organizing committee. Bahkan awalnya gue berani mencalonkan diri menjadi ketua baksos tersebut. Tapi setelah pertimbangan yang bikin gue galau, gue memutuskan untuk tidak menjual diri. Kenapa gue bilang gue tidak menjual diri? Karena gue mendesign situasi agar tidak terpilih menjadi ketua. Karna kalo mundur nggak mungkin untuk gue lakukan. Itu sama aja gue merusak kompetisi dong? Bener nggak?

Di akhir bulan lalu, gue dapet tawaran dari mami untuk melanjutkan jejak papi di angkatan militer. Sebenernya gue ada minat sedikit dengan dunia itui. Walau gue tau dunia militer nggak seempuk dunia sipil. Tapi dengan sedikit bimbingan dan arahan dari papi, insyaallah gue siap menjalani semua itu! Karena anak-anak papi yang asli (iyee kan gue anak angkatnye) nggak ada yang tertarik untuk terjun ke dunia militer.

Semoga dibulan ini semua bisa gue jalankan dengan penuh usaha untuk mencapai kesempurnaan.

Oia yang hampir gue lupa dibulan ini adalah, bulan keramat dimana gue dilahirkan pada bulan ini. Nambah tua deh. Itu artinya gue makin harus bisa membuat keputusan lebih bijak lagi.

Kata terakhir, goodbye moveember and welcome desember rawk!





Minggu, 18 November 2012

Truck Drivers


Apa yang akan terlintas dikepala kita saat gue menyebut supir truk? Pasti kebanyakan konotasi negatif yang keluar. Yaaa emang nggak dipungkiri, awalnya pun gue berfikir demikian.
Tapi semua pemikiran gue berubah saat gue coba membayangkan sebuah profesi yang bernama sopir truk.
Gue membayangkan, betapa besanya kesabaran yang mereka miliki. Ini terbukti dari saat kita jalan ketemu dengan truk, kebanyakan mereka harus sabar memberikan jalan kepada pengguna jalan lainnya. Baik itu untuk bis, mobil, ataupun pengendara sepeda motor.
Mereka sering dinilai sumber kemacetan. Pasalanya kendaraan yang mereka bawa yang notabennya sebesar gaban itu selalu menjadi pusat kemacetan. Berbeda dengan kendaraan roda dua yang selalu asal tebas dalam berjalan, mereka para pengemudi truk ini harus rela bersabar.
Awalnya gue pikir supir truk itu berbadan besar karena sesuai dengan apa yang dibawa. Tapi gue jarang banget liat sopir kendaraan ini yang berbadan besar. Menurut bokap, kebanyakan supir truk malah berbadan kecil. Pasalnya dengan body kecil bisa dengan mudah menggerakan tangan tanpa ribet keserimpet jika dibandingkan dengan yang berbadan besar.
Bayangin yuk. Badan yang kecil itu, harus membawa kendaraan yang berat itu ditambah kesabaran yang mereka miliki. Patut diberikan appreciate mereka ini. So kalo lo ketemu supir truk di jalan dan kondisinya macet, jangan buru-buru dimaki. Sebuah senyuman ramah nggak susah kan kita berikan?

Selasa, 23 Oktober 2012

IM (NOT) ALWAYS NUMBER ONE!


Aku nggak mau tau! Pokoknya aku harus jadi orang pertama dalam hidup kamu! Kalo nggak, aku marah sama kamu! Titik!



Kalimat tadi terlontar di kuping gue saat lagi nongkrong bersebelahan dengan pasangan yang menurut dugaan gue mereka baru jadian. Yaa bisa dibilang masih anget-anget lah dimana pasangannya dianggap “You are my everything.” Memang kita diciptakan tuhan dengan jiwa persaingan dimana setiap dari apapun kita ingin selalu menjadi yang pertama atau terdepan.

Membahas kata terdepan, setiap depan pasti memiliki belakang.  Setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan. Itu artinya pasti bakal ada belakang-belakangnya.

Bingung? Jadi gini. Terdepan itu kan merupakan bagian dari kata depan yang dikasi imbuhan ter. Nah kalo diartiin diantara yang di depan-depan, ada satu yang paling depan. Nah ini yang paling depan ini yang dinamakan terdepan. Makna terdepan itu sama artinya dengan pertama. Lagi-lagi, kalo ada pertama, pasti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. Gue sendiri merupakan manusia yang percaya dengan adanya takdir. Dimana kalo saat ini kita sedang berada di urutan nomor satu atau terdepan atau pertama atau apalah itu namanya, maybe someday kita bakal jadi yang ketersekian. Dan roda nasib benar adanya Cuma nggak keliatan secara fisik aja.

Nah dihubungkan dengan pacaran itu tadi, oke lah kita manusia yang diberkahi jiwa kompetisi pasti selalu ingin menjadi yang nomor satu bukan. Bahkan gue sendiri pun juga pengen jadi selalu yang nomor satu. Karna itu merupakan sifat manusiawi.

Awalnya dulu saat masih jadi regal atau remaja galau (itu dulu, duluuuuu banget) gue juga sama seperti pasangan tadi. Maunya jadi yang pertama dari si pacar. Dan yang bikin sakit sampe nusuk ke tulang rusuk adalah ketika kenyataan berkata lain dimana gue nggak bisa jadi yang pertama. Itu sakitnya parah men! Tapi setelah mengalami masa metamorphosis yang cukup lama (udah kayak lalat aja yak) akhirnya gue sadar. Kenapa harus berkompetisi untuk jadi yang pertama? Toh jadi kedua, ketiga dan seterusnya nggak selamanya menyedihkan kok.

Kayak ustad yang sering nongol di tipi ngomong, diambil hikmahnya aja sob! Di evaluasiin lagi kenapa saat itu kita nggak bisa jadi yang pertama, pasti karna ada something kan? Makanya dipelajari biar nggak kejadian lagi.

Hidup memang dibuat persaingan, tapi kenapa kita harus merasa jadi beban sama persaingan itu. So jalanin aja tanpa keterpaksaan. Anggap aja lagi main video game dimana kita kalo kalah bisa mulai dari awal lagi. Bukankah itu mengasikan bukan?

Mengutip kata si kribo Enstein yang bilang seseorang akan benar-benar merasa gagal ketika dia berhenti untuk mencoba.

NB: tapi kalo untuk urusan soal hati, harus jadi yang pertama lah. Masa iya mau jadi yang kedua, gue sih ogah! Mending cari cewek lain aja dah. Kalo stok cewek abis, masih banyak juga kok cowok (lho? Canda men!)

Sabtu, 20 Oktober 2012

cerita baru percintaan sang gowoisme


Hello monster!


Lumayan lama juga nggak nulis. Okee banyak cerita bodoh tentang diriku dan dia.setelah hampir sebulan penuh kami saling mengahabiskan bersama secara lebih intens, akhirnya hubungan kami semakin dekat dan sampai akhirnya pada tanggal 4 oktober 2012 kami resmi menjadi sepasang kekasih. Caelahhhh! Kayak di pelem-pelem ajeee

Setelah berhubungan lama setelah keputusan gue dengan pasangan yang sebelumnya di bulan tengah tahun ini, gue semakin intens berhubungan sama dia. Saat gue cek inbox di ponsel gue, Cuma ada smsnya dari dia doang. Oke itu lebay! Yaa almost pesan dari dial ah.

Hubungan semakin intens ketika teman gue pergi ke negara tetangga demi melakukan misi penyebaran budaya Indonesia. Sehari sebelum keberangkatannya, temen gue mengadakan semacam farewell party dimana ada gue dan dia. Setelah keberangkatannya, gue sibuk email-emailan sama temen gue itu. Yaa isinya apa lagi kalo bukan tentang dia.

Banyak hal yang gue habiskan berdua sama dia. Baik itu hal bodoh, atau hal yang sangat bodoh. Mulai dari nonton film berjudul perahu kertas. Sebenernya gue udah nonton film ini. Cuma entah kenapa gue pengen nonton ini film lagi berbarengan sama dia. Dan konyolnya setelah menonton itu film, banyak hal yang lakuin mirip di film itu. Salah satunya ketika adegan makan di gule tikungan bulungan. Selesai setelah nonton itu film gue ajak di ketempat itu buat makan gultik juga. Hahaha

Besoknya dia meminta gue untuk nemenin nonton konser temennya disalah satu hall dibilangan kuningan Jakarta Selatan minggu depan. Dari situ gue mulai menyiapkan skema penembakan.

Rencana berubah total ketika temen gue yang dari luar itu balik. Sehari sebelum penembakan terjadi, gue berdua disidang temen gue itu. Di persidangan yang terjadi di tempat biasa kita nongkrong, akhirnya dia tau semua perasaan gue. Dan gue pun juga tau semua perasaan dia. Rusak lah sudah skema penembakan yang udah gue susun. Setelah kejadian itu, kita berdua menjadi sangat kaku. Bahkan sampai hari pertunjukan temannya tersebut. Dimana pulang dari sana gue mampir ke toko kembang untuk menyatakan namun semua itu sirna!

Sebelum mengantar kerumahnya, kita ngobrol dulu sambil makan. Disitu lah semua scenario yang udah dibuat gue ceritakan ke dia. Dan bodohnya, dia ngotot minta ditembak pada tanggal 4. Sedangkan itu masih tanggal 3.

Dia sangat tau gue merupakan orang yang enggan untuk menyatakan cinta. Karna menurut gue kalo dua orang udah merasakan nyaman, kenapa harus nyatain. Toh sama-sama udah ngerasain dan tau perasaan masing-masing.

Balik lagi ke tanggal 3. Yaudah gue dengan segenap kegilaan (kebodohan lebih tepatnya) menunda kepulangannya sampai jam menunjukan pukul 00.00. Itu artinya kan udah tanggal 4. Di jalan tapat depan makam bung hatta gue menyatakan dengan sangat bodohnya perasaan gue ke dia. Dan semenjak saat itu kita resmi jadi memadu kasih.

Dan semenjak saat itu banyak cerita bodoh yang kita lakukan bersama. Lembaran cerita baru telah dimulai!
Kalo kata Simple Plan; We spent all our money on stupid things, But if I look back now I'd probably give it all away. Just for one more day, One more day with you.....













Minggu, 23 September 2012

Disappointed


"There was a game we used to play, We would hit the town on friday night 
And stay in bed until sunday, We used to be so free 
We were living for the love we had and, Living not for reality," Just My Imagination .
Ngomongin kekecewaan, gue udah hatam sama satu hal ini. Rasanya udah jadi menu yang hampir tiap bulan (bahkan tiap hari) selalu muncul. Entah itu dari hal besar atau masalah kecil sekalipun. Semua judulnya sama. Kekecewaan. Buat seorang dreamer kayak gue hal ginian udah jadi menu wajib. Dimana terdapat bumbu kekecewaan ini disetiap resepnya. Nggak ada hari yang terlewatkan tanpa kekecewaan.

Terlebih gue ini tipikal orang yang termasuk konseptor. Yang hobinya ngonsepin apapun. Hampir semua hal yang bakal gue lakuin, pasti selalu gue bikin konsepnya biar jadi indah. Nah disaat teknis dari konsep yang udah dibikin ternyata nggak sesuai dengan ekspentasi, disaat ini lah kekecewaan itu tumbuh dan berkembang. Baik kecewa terhadap orang, situasi ataupun diri gue sendiri.

Contoh kecil, seringkali gue membuat suatu perencanaan tanggal segini mau kesini, perginya sama ini, kesananya naik ini, nanti disana nginepnya disini, melakukan ini-itu dan bla bla bla. Semua itu udah gue rencanain lumayan mateng dan biasnaya gue buatnya jauh-jauh hari. Dan gue pun termasuk orang yang rutin mengecek semuanya agar bisa berjalan sesuai yang diinginkan. Setiap ada kendala baik teknis ataupun faktor alami yang mengganggu berjalannya rencana tersebut, disaat itu juga gue akan mikirin solusinya gimana. Tujuannya tetep: Agar semua dapat berjalan sesuai konsep.

Namun kenyataan sering berjalan nggak sesuai yan diinginkan. Disaat pelaksanaan dari konsep itu udah didepan mata ternyata ada aja satu atau dua hal bahkan banyak hal yang bikin itu semua jadi nggak sesuai rencana. Bagai langit runtuh disaat sedang cerah, semuanya bisa jadi rusak gitu aja. Kendala ini biasanya terjadi mendekati pelaksanaan. Yang paling sering orang yang udah direncanain mendadak batalin. Kondisi yang nggak memungkinkan sering jadi alasan nomor dua kekecewaan gue tersebut. Disusul oleh hal lainnya.
Yaa mungkin ini yang dinamain karma. Dulu beberapa tahun yang lalu tepatnya, gue termasuk tipikal manusia yang sering bikin kecewa orang. Biasanya orang-orang terdekat yang jadi korban kekecewaan gue. Salah satunya adalah pacar gue saat itu yang kemudian dia nggak kuat karena gue sering mengecewakan dia mananya dia pergi.

Disaat semuanya udah terjadi, Cuma sabar aja mungkin obat yang paling ampuh. Kalo kata Hendro tukang bakso depan kampus yang selalu ngeledekin saban ketemu gue berteriak “Udeh legowo aja sampean!”
Yaa mungkin ini konsep dari tuhan yang telah menakdirkan gue untuk seperti ini. beruntung ayah ngasih gue nama legowo. Setiap mau teriak akan ketidaksesuaian gue langsung inget sendiri arti nama gue. Yaa gue nggak pengen bokap kecewa sama nama yang udah dia kasih. Dan gue juga nggak mau kecewain tuhan yang udah bikin konsep ini semua.

Beruntungnya sejak kepala gue kebentur aspal waktu lagi jalan ( sekitar tahun 2011 awal kalo nggak salah) gue langsung menkonsepkan diri gue untuk menjadi single fighter! Disaat itu juga gue berfikir tentang banyaknya kekecewaan yang udah pernah gue buat sama orang-orang terdekat gue. Jadi disaat gue kecewa, yaudah lah toh selama masih bisa dijalanin kenapa harus mikirin kekecewaan itu. Jadiin pelajaran yang berharga aja. Toh hidup itu harus keras kaya rock. Tapi kita harus roll juga bukan?